Profil Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia yang Ditampilkan sebagai Google Doodle Hari Ini

Warta Berita Rakyat - Google Doodle hari ini memperlihatkan sosok dokter perempuan yang sedang menggendong seorang bayi. Sosok yang menjadi Google Doodle hal yang demikian yakni Marie Thomas. Google menjadikannya sebagai Google Doodle, Rabu (17/2/2021) karena hari ini yakni hari ulang tahunnya ke 125.

Langsung, siapakah Marie Thomas? Marie lahir pada 17 Februari 1896 di Minahasa, Sulawesi Utara. Memberitakannya Alat.com, 28 Juni 2020, ia yakni dokter perempuan pertama di Indonesia.


Marie alumnus School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) atau sekolah kedokteran pada masa Hindia Belanda.

Pada permulaan abad XX, dokter-dokter alumnus STOVIA yakni pionir dalam bidang penelitian kedokteran di Indonesia.

Banyak dokter Indonesia alumnus dari sana. Melewati STOVIA, semangat kebangkitan nasional terbentuk dan pada masa itu dikenal sebagai masa kebangkitan nasional dan menjadi masa yang penting bagi pendidikan kedokteran di Indonesia.

Sekolah kedokteran STOVIA Mulanya sekolah kedokteran STOVIA, hanya menerima murid laki-laki saja. Tetapi pada 1912 Marie Thomas, perempuan asal Sulawesi Utara masuk. Ia juga yakni perempuan pertama yang masuk ke sekolah kedokteran itu. 

Tak hanya itu, ia yakni satu-satunya murid perempuan di antara 180 murid laki-laki. Baca juga: Hari Pahlawan 2020, Ini Profil Enam Tokoh Pahlawan Nasional Baru Masuknya Marie ke STOVIA tidak lepas dari peran Aletta Jacob (dokter perempuan pertama di Belanda).

Ketika sedang mengerjakan tur keliling dunia, Aletta Jacobs mengunjungi Hindi Belanda di Batavia pada 18 April 1912. Aletta Jacob mendesak Gubernur Jenderal A.W.F. Idenburg agar perempuan bumiputra diperbolehkan mendaftar dan mendapat pendidikan kedokteran di STOVIA.

Desakan hal yang demikian akibatnya membuahkan hasil. Kemudian Marie Thomas masuk ke STOVIA setelah mendapat dukungan beasiswa dari Studiefonds voor Opleiding van Vrouwelijke Inlandsche Artsen (SOVIA). SOVIA yakni perkumpulan untuk menyusun dana studi buat pendidikan dokter Hindia Wanita. Marie Thomas lulus dari STOVIA pada 1922.

Baca juga: Nissa Sabyan Dituduh Menjadi Selingkuhan Pemain Keyboardis Band

Ia yakni yang pertama mendapat gelar Indisc Arts (dokter Hindia). Tanggapan lulus pada 1922, ia berprofesi di Centraal Burger Ziekenhuis di Weltevreden (kini Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo). Baca juga: Manusia Cicipi Cat Food, Apa Efeknya dan Bagaimana Setelah Dokter? Kampung halaman Tanggapan itu ia menikah dengan seorang dokter bernama Mohammad Joesoef pada 16 Maret 1929, lalu berangkat ke Padang, Sumatera Barat yang yakni kampung halaman suami.

Baca juga:  Prediksi Barcelona melawan PSG di Liga Champions

Di sana, Marie Thomas berprofesi di Layanan Kesehatan Masyarakat setempat atau yang kala itu disebut Dienst der Volsgezondheid. Tanggapan menetap selama beberapa tahun di Padang, ia kembali ke Batavia. Di sana ia menjadi member partai Persatuan Minahasa.

Pada 1950, ia kembali lagi ke Sumatera Barat. Di Bukittinggi ia mendirikan sekolah kebidanan. Sekolah hal yang demikian yakni yang pertama di Sumatera dan yang kedua di Indonesia. Selama menjadi dokter, ia sering kali mengerjakan penelitian di bidang ginekologi dan kebidanan.

Baca juga: West Ham vs Sheff Utd, Tekad Membara David Moyes di Liga Inggris Musim Ini

Kecuali hanya itu, ia juga sering kali membantu perempuan yang mengalami kesusahan dalam persalinan.  dokter, Marie Thomas juga menjadi spesialis ginekologi dan kebidanan pertama di Indonesia.

Comments